 |
| Kuliah Umum |
Ketua pelaksana Dr. Armein Lusi Zeswita, M.Si. menekankan kepada peserta Kuliah Umum serius mengikuti kegiatan ini. Disamping itu juga disampaikan bahwa umumnya peserta kegiatan ini adalah mahasiswa yang sedang mengikuti perkulihaan Ekologi Tumbuhan. Jumlah peserta yang hadir 250 orang dari mahasiswa dan 35 orang dari dosen dan staf program Studi Pendidikan Biologi, beserta undangan dari pimpinan program studi lainnya
 |
| sambutan dari ketua pelaksana |
Pada sambutannya ketua Program Studi ibu Rina Widiana, M.Si., menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemateri yang telah bersedia hadir memenuhi undangan untuk memaparkan tentang persoalan reklamasi ini. Disamping itu ibu ketua Prodi kepada news.rizkibio.com juga meyampaikan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung agar kegiatan ini terlaksana, begitu juga pada panitia dari dosen dan mahasiswa prodi Pendidikan Biologi.
 |
| sambutan dari ketua program studi |
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh ibu wakil ketua 1 Sri Imelwaty, Ph.D. dalam sambutan nya beliau menyapaikan bagaimana perkembangan STKIP PGRI Sumatera Barat, terutama perkembangan Program Studi Pendidikan Biologi, baik dalam perkulihan, penelitian maupun pengabdiam masyarakat, selain itu juga didampaikan kerjasama-kerjasama bidang akademik STKIP PGRI Sumbar dengan beberapa kampus di luar negeri. Ibu waka 1 menyampaikan apresiasinya terhadap prodi Pendidikan Biologi yang telah mengangkatkan kegiatan Kuliah Umum ini
 |
| Sambutan dan membuka kegiatan oleh WAKA 1 |
Bapak Dr. Elfis, M.Si selain sebagai Dosen di Universitas Islam Riau, beliau juga aktif dalam penilaian dokumen amdal kota Pekanbaru dan Propinsi Riau.
Dalam kuliah umum ini dipaparkan apa itu reklamasi, jenis-jenis reklamasi, apa saja dampak reklamasi, dan perkuliahan ini lebih difokuskan pada reklamasi di laut dan pantai. Pak Elfis juga menayangkan foto-foto bagaimana dampak reklamasi yang dilakukan oleh singapura yang telah mengeruk pasir di pulau-pulau Indonesia, selain itu juga dibahas bagaimana efek dari reklamasi di teluk Jakarta, yang dimulai dengan rusaknya desa-desa nelayan, hilangnya mata pencarian nelayan karena ikan sudah susah ditemukan di laut jakarta, sampai hilangnya tempat tinggal para nelayan akibat pelebaran jalan untuk menuju proyek reklamasi. Disamping itu proyek reklamasi juga dikuasai oleh pengembang-pengembang besar.
 |
| Suasana Kuliah Umum |
Lahan yang direklamasi tentunya pasti merusak ekosistem laut yang ditimbun begitu juga sumber tanah, pasir dan batu-batuan yang digunakan untuk membuat pondasi dan menimbun area reklamasi tersebut. selain merusak ekosistem proyek reklamasi juga diperkirakan merusak tatanan sosial masyarakat. Proyek yang bernilai miliaran sampai triliunan rupiah ini tentunya bukan masyarakat sembarangan yang akan menikmatinya, harga yang sangat tinggi tentunya hanya akan dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Luasnya laut yang dii reklamasi seperti teluk Jakarta, memungkinkan pulau-pulau tersebut menampung lebih dari 2 juta orang yang dapat bermukim, hal ini tentunya juga dapat mempengaruhi peta perpolitikan di provinsi daerah yang bersangkutan.
Diakhir kesempatan narasumber menyampaikan bahwa bagi Indonesia belum membutuhkan reklamasi karena lahan di negara kita ini masih banyak untuk dikembangkan, selain itu reklamasi hanya akan merusak biodiversitas dan ekosistem.
loading...
