Infokampus.news, Malang – Apa benar santan bisa lebih tahan lama di ruang terbuka? Yap, dengan perpaduan dari ultrasonik dan ultraviolet temuan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang (UB) ini santan mampu bertahan lebih dari satu minggu di ruang terbuka. Adalah Firman Ihsan, Ariful Hanan, Pangestu Riski, Musyaroh, dan Viga Dwi Andrian kelompok yang mulai menggarap teknologi ini di bulan Maret kemarin.
Dengan membawa judul “Smart Comic – Smart Coconut Milk Sensation” mereka membuat alat sterilisasi santan dengan kolaborasi dari ultrasonik dan ultraviolet.
“Sebelum dimasukkan, kita inaktivasi bakteri-bakteri yang ada dengan sinar ultraviolet mikroba yang terkandung dalam santan dengan merusak selnya. Jadi kan tidak awetnya santan ini karena ada mikroba,” tutur Musyaroh.
Setelah itu tangki input mengalirkan santan ke tabung lain untuk mematikan sel tersebut dengan ultrasonik.
“Setelah mulai lemah dengan adanya ultraviolet, selanjutnya dia dibunuh dengan ultrasonik 40kHz.” Imbuh dia Menurut penelitian, Misyaroh menjelaskan santan hanya mampu bertahan 4-5 jam saja jika tidak di sterilkan. Sedangkan jika santan instan kemasan yang ada di pasaran memang sangat awet, namun awet ini berasal dari zat pengawet kimia yang berbahaya bagi tubuh.
Selain itu rasa yang dihasilkan santan instan tidak sama dengan santan yang biasa diperas sendiri di rumah. Tingginya permintaan pasar terhadap santan berkwalitas dan juga awet inilah yang membuat Musyaroh dan kawan-kawannya ahirnya memutuskan untuk menciptakan alat ini.
Memang santan instan di pasaran itu awet, namun rasa dan kwalitasnya kan buruk. Masyarakat ingin sesuatu yang fresh dan rasanya sama seperti memeras sendiri.” Tandasnya. (Pus)
Sumber: https://infokampus.news/santan-bisa-lebih-tahan-lama-dengan-kolaborasi-ultraviolet-dan-ultrasonik-temuan-mahasiswa-ub-ini/
loading...
