Tak dapat dipungkiri bahwa kekayaan keanekaragaman hayati terus menurun sejalan dengan kemajuan peradaban. Begitu suatu kawasan alam dibuka untuk kepentingan ekonomi, maka secara pelah-lahan atau secara cepat, keanekaragaman hayati di kawasan tersebut akan menurun. Semakin tinggi aktivitas antropogenik yang diijinkan, maka semakin cepat pula penurunan kualitas dan kuantitas keanekaragaman hayati di kawasan tersebut, baik di lautan atau di daratan. Sementara itu, ketergantungan umat manusia akan keanekaragaman hayati tidak tergantikan, mengingat hampir semua bahan pangan merupakan produk dari keanekaragaman hayati. Demikian pula, sebagian besar bahan obat dan bahan baku industri bersumber dari keanekaragaman hayati.
Terobosan baru diperlukan untuk mencegah terus menurunnya keanekaragaman hayati.
Inovasi dalam penelitian dan perlindungan diharapkan dapat mengurangi dampak negatif aktivitas manusia terhadap keanekaragaman hayati.
Inovasi dalam penelitian dan perlindungan diharapkan dapat mengurangi dampak negatif aktivitas manusia terhadap keanekaragaman hayati.
Pengarusutamaan keanekaragaman hayati dalam setiap kebijakan politik, merupakam bentuk inovasi yang paling penting dan merupakan prasyarat untuk terjaganya keanekaragaman hayati. Inovasi teknologi untuk pemantauan keanekaragaman hayati merupakan hal yang sangat penting. Pertukaran informasi data dan pengolahannya memungkinkan manajemen yang lebih baik. Teknologi informasi (ilmu komputer) memungkinkan pengolahan berbagai data secara cepat, dan hasilnya lebih mudah dipahami, sehingga pertukaran teknologi tersebut juga sangat diperlukan dalam pengelolaan keanekaragaman hayati.
Di samping itu, inovasi sosial-ekonomi juga perlu dilakukan untuk memberikan pertimbangan kepada pemerintah dan lembaga-lembaga konservasi dalam mengelola keanekaragaman hayati. Peraturan konservasi lingkungan seharusnya tidak hanya berfungsi sebagai pembatas pengembangan aktivitas manusia, meskipun hal ini diperlukan, tetapi juga harus dirancang untuk mendorong inovasi pada perlindungan, penelitian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. Penerapan prinsip berkeadilan dalam perdagangan produk-produk keanekaragaman hayati merupakan inovasi penting bagi keadilan sosial dan solidaritas global, yang berdampak pada keberlanjutan keanekaragaman hayati.
TANGGAL PENTING
TANGGAL PENTING
1. Pendaftaran peserta non-pemakalah: s.d. 8 September 2016
2. Pendaftaran pemakalah dan batas akhir pengiriman abstrak: 31 Agustus 2016
3. Pengumuman abstrak yang lolos untuk dipresentasikan: 1 September 2016
4. Pembayaran awal (early bird): s.d. 3 September 2016 (23.59 WIB)
5. Pembayaran reguler: 4-8 September 2016
6. Penerimaan naskah lengkap: 8 September 2016
7. Pelaksanaan Seminar Nasional Biodiversitas: 17 September 2016
8. Batas akhir revisi terakhir naskah lengkap: s.d. 31 Desember 2016
PEMAKALAH UTAMA (KEYNOTE SPEAKERS)
1. Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr. (Institut Pertanian Bogor)
2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. (Universitas Sebelas Maret Surakarta)
3. Dr. Ir. Witjaksono, M.Sc. (Pusat Penelitian Biologi LIPI)
BIODATA SINGKAT
Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr.
Lahir di Jambi, 10 November 1964. Menyelesaikan S1 di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor (1987), S2 (1996) dan S3 (1999) di Kyoto University, Jepang. Merupakan Guru Besar dalam bidang Perlindungan Hutan. Hingga saat ini, sekitar 80 naskah ilmiah telah dipubilkasikan, dimana sekitar 20 di antaranya dipubilkasikan di jurnal internasional bereputasi dengan Scopus ID 6602390007. Bidang utama penelitiannya terkait dengan kebakaran hutan. Beliau aktif berkolaborasi dengan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, Departemen Kehutanan (Direktorat Penanggulangan Kebakaran Hutan), Departemen Pertanian, BPPT, BNPB, BLHD dan lain-lain; serta terlibat dalam penegakan hukum lingkungan dengan POLRI, Kejakgung, Mahkamah Agung dan lembaga legislatif seperti DPD. Beliau juga aktif berkolaborasi dengan organisasi donor internasional seperti SCKPFP-EU, JICA, SSFFM-EU, CIDA, Firefight Southeast Asia, KOICA, serta lembaga internasional lainnya seperti CIFOR, NIAES, JSPS, JST, GFMC, ASEAN, UNDP, Max Plank Institute, dan beberapa LSM seperti ICEL, WALHI, WWF-Indonesia. Beliau juga menjadi anggota delegasi Indonesia pada berbagai pertemuan internasional dan tercatat sebagai ahli kebakaran hutan yang mewakili Indonesia di ASEAN Forest Fire Panel Expert. Dalam kasus-kasus peradilan yang terkait dengan kebakaran hutan dan lahan beliau sering dihadirkan sebagai saksi ahli. Beliau menerima penghargaan Tanda Kehormatan Stayalencana Karya Satya 10 tahun (2001), Canadian Forest Service (CFS) Merit Award dari Canadian Forest Service-Natural Resource Canada (2004), Dosen Berprestasi III IPB (2006), Dosen Berpretasi I Fakultas Kehutanan IPB (2006). Saat ini beliau adalah Dekan Fakultas Kehutanan IPB untuk periode jabatan yang kedua. Beliau adalah salah satu pendiri Masyarakat Biodiversitas Indonesia, editor jurnal Biodiversitas, dan Editor-inChief JIPI (Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia; terakreditasi Dikti), serta anggota dewan editor dan reviewer beberapa jurnal ilmiah lainnya.
Scopus; Google Scholar
Email: bhsaharjo@gmail.com
Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D.
Lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 20 Agustus 1957. Menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Sebelas Maret Surakarta (Sajana Muda, 1980, Sarjana, 1983). Sementara itu, pendidikan S2 diselesaikan di University of Tasmania, Hobart, Australia (1991) dalam bidang plant protein, dan pendidikan S3 diselesaikan di LaTrobe University, Melbourne, Australia (1998) dalam bidang molecular plant virology. Dikukuhkan sebagai guru besar bidang Biologi Molekuler di UNS pada 2004. Minat penelitiannya terutama pada pengendalian virus tumbuhan secara molekuler, misalnya virus mosaik dan tungro, serta pengembangan bahan pangan lokal. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Pusat Penelitian Lingkungan Hidup UNS dan Direktur Program Pasca Sarjana UNS. Beliau aktif menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam publikasi sebagai Editor-in-Chief jurnal Bioteknologi (DOAJ) dan editor jurnal Biodiversitas.
Scopus; Google Scholar
Email: surantouns@gmail.com
Dr. Ir. Witjaksono, M.Sc.
Lahir di Madiun, Jawa Timur, 8 Oktober 1961. Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian (Agronomi, Ir.) di Institut Pertanian Bogor (1985), pendidikan S2 (M.Sc.) di Department of Botany and Plant Sciences, California University, USA (1989), dan pendidikan S3 (Ph.D.) di Department of Horticulture, University of Florida Gainesville, USA (1997). Interes penelitian beliau adalah pemakaian teknologi in vitro untuk perbanyakan tanaman dan perbaikan tanaman. Beliau aktif menulis karya ilmiah, sebanyak 10 manuskrip dalam bidang kultur in vitro telah tertambat di Scopus. Mulai bekerja sebagai peneliti di LIPI sejak lulus pendidikan S1 (1985), pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI (2010-2014), dan saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Biologi (2014-sekarang).
Scopus; Google Scholar
more information click...........
loading...