Gunung Pangilun-Sebagai juara umum pada 2015 tahun lalu, SMAN Agam Cendikia tak tanggung-tanggung mengirim para jawara Biologinya ke turnamen Lomba Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat yang ke 3 2016 (SELOB 3). Mereka mengirim 17 peserta untuk berlaga unjuk kemampuan di bidang Biologi dan tak tanggung-tanggung, berdasarkan kepercayaan yang tinggi mereka sempat menempatkan 15 orang utusannya untuk masuk ke semifinal, dan 17 sekolah lainnya siap menghadang SMA ini untuk melaju ke Final SELOB 3.
Namun secara diam-diam SMAN 10 Padang menguntit dari belakang gerak-gerik SMAN Agam Cendikia ini. SMAN 10 Padang merupakan juara umum pada SELOB pertama 2014 pada 2 tahun yang lalu, sanggup mencuri satu poin dari juara umum SELOB 2, pada tahun ini 3 orang peserta utusan sekolah dari SMAN 10 Padang sanggup menembus putaran final, dimana SMAN Agam Cendikia hanya mampu menempatkan 2 peserta utusan sekolahnya untuk masuk ke putaran final.
Dari babak pertama perlombaan telah terjadi persaingan sengit antara 10 finalis yang berlaga di SELOB 3 ini. salah seorang dewan juri bapak Yosmed Hidayat, M.Si., mengatakan kepada news.rizkibio.com bahwa mereka saling berebut menakan bel saat pertanyaan dibacakan. namun dalam kompetisi ini selain dibutuhkan intelektualitas dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, juga dibutuhkan kecerdasan emosional dalam memahami pertanyaan, dan menetukan waktu yang tepat untuk menekal bel, 'tambahnya'. sebagai dewan juri dalam SELOB 3 ini adalah dosen program studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat, dua dewan juri lainnya yaitu Ibu Meliya Wati, M.Si. dan Elza Safitri, M.Si.
Untuk kategori perorangan juara 1 dan 3 tetap direbut oleh SMAN Agam Cendikia atas nama M Fadhil Ikhsan dan Muhammad Zulkarnain
loading...