Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Informasi Produk atau Kegiatan Anda

Bakti Sosial AMAG (Anak Mangrove) HIMA Bio STKIP PGRI Sumatera Barat

Written By Rizki on 29 Juli 2016 | 14.53


Padang - Sebanyak 400 bibit tumbuhan mangrove Rhizophora apiculata Blume. telah ditanam dalam kegiatan bakti sosial Himpunan Mahasiswa Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat pada hari Minggu (17/4/2016) pada Hutan Mangrove di Kenagarian Gasan Gadang Kabupaten Padang Pariaman.

Penanaman tumbuhan mangrove ini adalah salah satu bentuk perhatian mahasiswa biologi terhadap masalah lingkungan hidup terutama untuk mempertahankan keberadaan hutan mangrove untuk masa yang akan datang. Hutan mangrove memiliki peran ekologi untuk melindungi pantai dari gelombang laut, angin ribut, penahan abrasi pantai serta sebagai persembunyian dan perkembangbiakan ikan, kerang, kepiting bakau, burung, dan berbagai jenis hewan lainnya. Selain itu juga berfungsi sebagai penghasil O2 dan penyerap CO2 5 kali lebih besar dari pada tumbuhan lain. Mengingat kepentingan yang besar dari hutan mangrove ini sebagai sebuah ekosistem, maka hutan mangrove perlu dijaga keberadaannya.
14.53 | 0 komentar
loading...

Biologi Targetkan Mahasiswa Minimal 10 Poin per-Semester

Written By Rizki on 23 Juli 2016 | 20.55

rizkibio.com: Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat selain menciptakan lulusan yang kompeten di bidang akademik juga meningkatkan lulusannya dengan mampu bersaing dibidang organisasi dan kemasyarakatan. Untuk itu Program Studi Pendidikan Biologi selalu mendorong dosen dalam memberikan informasi yang mutakhir bagi mahasiswanya baik dalam perkulihaan maupun di luar perkulihan. Dalam menunjang tujuan mulia ini Pimpinan Prodi Biologi mengadakan kegiatan sosialisasi perhitungan kredit point mahasiswa kepada dosen-dosen yang terlibat sebagai Penasehat Akademik (PA) yang disampaikan oleh Pembina Hima Biologi bapak Rizki, S.Si., M.P.
                Hasil keputusan ketua STKIP PGRI Sumatera Barat tahun 2013 yang mengatakan bahwa salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan adalah mengumpukan poin minimal 50 dan ini berlaku mulai angkatan 2011. Ada dua kriteria dalam menetukan poin yang pertama poin wajib yang didapatkan dari kegiatan wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat, yaitu: pada kegiatan Silaturahmi Mahasiswa Keguruan (SIMAK), Keakraban Mahasiswa Baru (KMB) dan pelatian dasar komputer. Kriteria kedua adalah poin yang didapatkan dari kegiatan-kegiatan lainnya, seperti organisasi dan seminar
Rizki menyampaikan bahwa poin dapat diperoleh dari kegiatan organisasi yang diikuti oleh mahasiswa, baik sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa (HIMA), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) dan pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Selain itu poin juga dapat diperoleh dari pelaksaan organisasi luarkampus, seminar, diskusi ilmiah, panita-panitia kegiatan, pengabdian pada masyarakat, penelitian ilmiah, lomba-lomba yang diikuti, dan tugas keluar yang diberikan oleh kampus.
Pada beberapa semester yang telah berlalu, penilaian poin hanya dilakukan oleh pembina HIMA saat mahasiswa akan diwisuda, kebijakan ini mengakibatkan masih banyak mahasiswa kekurangan poin dan bahkan ada kegiatan yang dilaksanakan menumpuk pada satu semester, selain itu beberapa oknum mahasiswa juga ada yang mencoba membawa sertifikat kegiatan yang tidak pernah diikutinya. Untuk mengatasi hal tersebut Pimpinan program studi mengambil sikap tegas agar tidak terjadi kesalahan serupa dikemudian hari. Untuk itu perhitungan poin mahasiswa tidak lagi dilakukan hanya sewaktu akan wisuda, namun dilakukan setiap semesternya dan di validasi oleh PA masing-masing. Poin yang harus diperoleh oleh mahasiswa minimal 10 point per-semesternya. Hal ini diharapkan mampu mendorong mahasiswa yang aktif ikut dalam kegiatan penunjang kegiatan akademik yang mereka peroleh di kelas. Sesuai dengan tujuan semula untuk menciptakan lulusan yang terbaik yang mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.
20.55 | 0 komentar
loading...

Biologi STKIP PGRI Sumbar Mengajak Mengenal Mangrove Semenjak Dini


rizkibio.com: Untuk menunjang tri darma perguruan tinggi, dosen STKIP PGRI Sumatera Barat melaksanakan pengabdian masyarakat dengan melakukan pengenalan mangrove terhadap siswa-siswi SD IT Ar-Royan Padang. Kegiatan ini dilakukan di Laboratorium Botani dan Green House Prodi Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. Kegiatan ini dibuka oleh ketua Program Studi Pendidikan Biologi ibu Rina Widiana, M.Si. Pada sambutannya ketua prodi menyampaikan bahwa sadar lingkungan terutama terhadap hutan mangrove sangat penting sekali untuk diterapkan semenjak dini. Acara ini diharapkan mampu memotivasi siswa agar menjaga lingkungannya terutama lingkungan pesisir, karena sebagai masyarakat kota Padang yang umumnya tinggal di pinggir pantai. Selain itu ketua pelaksana Rizki, S.Si., M.P dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa hutan mangrove atau yang dikenal juga dengan hutan bakau sangat penting sekali menjaga pantai agar tidak terjadi abrasi. Selain itu disampaikan juga bahwa hutan bakau ini sangat penting sekali dalam menjaga keberlangsungan hidup ikan, udang, kepiting dan lain-lainnya, karena hewan-hewan tersebut ada yang bertelur, memelihara anak-anaknya dan ada juga yang sepanjang hidupnya berada dikawasan bakau.
         Pengabdian masyarakat ini selain dilaksanakan oleh dosen juga diikut sertakan mahasiswa yang aktif di laboratorium Botani STKIP PGRI Sumatera Barat. Dosen yang terlibat dalam kegiatan ini selain ketua pelaksana sendiri Bapak Rizki, S.Si., M.P. juga berperan serta Ibu Dra. Nursyahra, M.Si, ibu Elza Safitri, M.Si., Ibu Novi, M.Si, Bapak Dr. Jasmi, M.Si,  dan bapak Abizar, M.Si.
         Adapun materi yang disampaikan dalam kegiatan ini selain materi utama tentang pengenalan tumbuhan bakau untuk anak usia dini juga disampaikan materi-materi penunjang lainnya diantaranya Pengenalan Laboratorium Botani, pengenalan cendawan atau jamur, pengenalan berbagai jenis tumbuhan disekitar kita, pengenalan rumah kaca ata green house untuk pembibitan tumbuhan dan pengenalan teknik pembibitan tumbuhan bakau.
        Pengenalan tumbuhan bakau untuk anak usia dini yang disampaikan oleh ketua pelaksana Bapak Rizki mendapatkan respon yang antusias dari siswa-siswi peserta kegiatan. Materi ini disampaikan dengan berbagai macam gambar tumbuhan bakau ditambah juga dengan video tentang tumbuhan bakau yang telah dikemas sedemikian rupa sehingga menarik untuk ditonton oleh siswa. Pada pengenalan labotarorium botani yang disampaikan oleh ibu Elza, siswa-siswi digiring untuk memahami seluk-beluk dari Laboratorium, mengenalkan secara sederhana apa-apa saja alat dan bahan yang terdapat dilaboratorium tersebut, dimana diletakkannya dan bagaimana pemakainanya dan untuk apa gunanya. Siswa-siswi sangat antusias sekali dalam mengamati pemaparan materi tersebut bahkan ada yang bertanya sambil memegang herbarium ‘’untuk apa tumbuhan mati ini disimpan buk...? (maklum masih sekolah dasar). Pemateri dengan penuh kelembutan menyampaikan kepada siswa bahwa yang dia pegang namanya adalah “Herbarium” . itu dibuat dengan cara diawetkan (penjelasan sederhana dari pemateri sebatas yang dipahami siswa Sekolah Dasar. Selain itu juga disampaikan materi pengenalan tumbuhan secara sederhana untuk sekolah dasar yang disampaikan oleh Ibu Dra. Nursyahra, M.Si. dan ibu Novi, M.Si yang dibantu oleh asistennya Novita Sari. Dalam penyampaian materi siswa digiring untuk tahu beda tumbuhan secara umum, bagaimana ciri-ciri tumbuhan yang bisa diamati oleh mata telanjang, kenapa dikatakan tumbuhan, apa beda antara tubuhan berbiji dengan paku, dan lumut, dalam kesempatan ini siswa-siswi juga dicontohkan dengan slide gambar-gambar tentang tumbuhan dan yang banyak menjadi pertanyaan oleh peserta adalah manfaat dari tumbuhan yang dijelaskan oleh pemateri. Setelah itu pemateri selanjutnya bapak Abizar, M.Si yang dibantu oleh Linda Yulianti menyampaikan materi tentang cendawan. Dalam hal ini pesrta banyak bertanya bagaimana cara hidup cendawan dan dimana saja cendawan dapat kita temukan? Setelah bergelut dilaboratorium, peserta di ajak ke belakang gedung B STKIP PGRI Sumatera Barat, disana ada sebuah green house yang terdapat berbagai jenis tanaman didalamnya. Materi perkenalan ini di sampaikan oleh bapak Dr. Jasmi, M.Si. yang dibantu oleh Gusriadi Rusman, dan Juwita Ratna Sari. Siswa-siswi dengan semangat melihat dan mencobakan cara membibitkan tumbuhan di green house tersebut. selain itu disampaikan juga kepada peserta bagian-bagian dari tumbuhan bakau dan bagian propagul yang akan dijadikan bibit dan bagaimana cara menanam bibit bakau tersebut (khi_bio)

            


20.45 | 0 komentar
loading...

Informasi

loading...

Arsip Berita